Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ketika Rumah Sudah Tidak Nyaman Untuk Ditempati

unsplash.com/@wynand.

Rumahku adalah surgaku itu adalah pepatah jaman dulu yang menggambarkan begitu indahnya dan berartinya rumah kita ibaratkan surga didunia. Rumah yang nyaman tidak harus mewah, meskipun sederhana tetapi ada rasa nyaman jika berada di dalamnya. Karena rumah yang nyaman, didalamnya ada kebahagiaan dan kedamaian yang kita temui dari keluarga yang benar - benar  saling menyayangi dan mendukung satu sama lain, sehingga kita akan merasa betah jika berada dirumah.

Rumah pada hakekatnya adalah sebuah tempat yang sangat nyaman bagi kita untuk berlindung, beristirahat dan menjadi tempat yang nyaman untuk ditempati bersama dengan keluarga. Tujuan kita memiliki rumah adalah memiliki tempat tinggal yang akan kita tempati mungkin dalam waktu yang lama bahkan sampai kita meninggalkan dunia ini. Fungsi dari rumah itu sendiri merupakan suatu tempat yang aman bagi kita untuk terhindar dari panas matahari pada siang hari dan berlindung dari hujan dan petir ketika musim hujan datang. Rumah juga sebagai media atau tempat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dengan orang - orang yang kita cintai. Ketika pulang kerja atau melakukan aktifitas diluar, rumah menjadi tempat yang paling nyaman untuk beristirahat. Banyak aktivitas dan peristiwa yang terjadi di rumah kita dan akan menjadi kenangan kita diwaktu mendatang.

Lain halnya jika rumahmu sudah tidak lagi nyaman untuk ditempati. Ketika banyak hal yang tidak menyenangkan terjadi dirumah. Ketika banyak hal negatif ada didalam rumah sehingga menjadikan rumah tidak nyaman untuk ditinggali. Banyak faktor yang menjadi hilangnya kenyamanan berada di rumah sendiri. Ada dua faktor yang menjadi penyebab, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah bisa datang dari anda sendiri atau keluarga anda. Sedangkan faktor eksternal penyebab anda tidak nyaman bisa datang dari lingkungan sekitar. 

Faktor internal yang mempengaruhi kenyamanan untuk tinggal dirumah adalah dari keluarga. Apakah anda seorang anak yang masih tinggal dengan orang tua atau anda seseorang yang sudah berumah tangga pasti punya perbedaan cara pandang dan pola pikir antara anda dengan orang tua anda atau terhadap istri / suami. Perbedaan pola pikir dan prinsip inilah yang menjadi faktor utama penyebab terjadinya pertengkaran antara anggota keluarga. 

Umur yang semakin bertambah pada anak - anak membuat cara pandang antara anak dan orang tua sering tidak sejalan. Akibatnya sering sekali terjadi pertengkaran antara anak dan orang tua. Kita tidak bisa selalu menyalahkan anak atas semua pertengkaran yang terjadi tanpa melihat dari sisi penyebab permasalahannya. Anak akan tumbuh besar mengikuti berubahnya jaman. Sebagai orang tua tentu wajib mengawal tumbuh kembang anak hingga menjadi dewasa. Orang tua menjadi pusat untuk menanamkan kepribadian dan sikap yang baik kepada anaknya.

Terkadang cara mendidik inilah yang mungkin berbeda antara keluarga satu dengan yang lain. Ada keluarga yang merenapkan pola didik yang keras atau diktator kepada anaknya hingga menerapkan hukuman jika anak melakukan kesalahan. Ada juga yang memberikan pola asuh yang demokratis atau dimana anak bisa memilih apa yang disukai dan memberikan pengertian dan arahan ketika membuat kesalahan. Pola pikir yang demokratis inilah yang diperlukan oleh orang tua pada saat ini.

Jaman semakin berubah, informasi semakin mudah didapat, bukan saatnya lagi orangtua untuk mendidik anak secara aturan kolot atau menerapkan pola asuh secara terpusat pada orang tua. Dengan aturan anak harus selalu menuruti apa yang orang tua inginkan tanpa tau apa sebenarnya yang anak inginkan.  Anak akan tumbuh besar bersama perubahan jaman, dan pasti secara akal dan pikiran akan menemukan sesuatu yang menjadi keinginan dan arah hidupnya. Sebagai orang tua hendaknya kita membimbing dan mendukung anak kita selama masih dalam koridor yang benar. Ketika anak dihadapkan dengan dengan tipikal orang tua dengan pola didik yang keras, pastinya menghadapi banyak tekanan dan aturan yang membuat anak terkekang. Hal ini bisa menyebabkan psikologi anak terganggu, sehingga anak tidak nyaman lagi dirumah. Sehingga dibutuhkan peran orangtua untuk bisa membuat suasana rumah menjadi lebih damai.

Perbedaan cara pandang juga bisa terjadi antar saudara yang masih tinggal serumah bersama dengan orang tua. Terkadang anak yang sudah dewasa pasti punya berbeda pola pikir antara anak satu dengan yang lain. Ketika sudah dewasa pasti punya arah dan tujuan hidup masing - masing. Ketika salah satu anak lebih menonjol didalam rumah dibanding saudara lainnya, pasti akan menimbulkan perbedaan prinsip. Sehingga apabila anak tersebut sering bertemu di dalam rumah dan memiliki perbedaan pendapat dalam memandang suatu permasalahan di rumah pasti akan terjadi perdebatan bahkan pertengkaran antar saudara. Itu sering terjadi ketika usia anak sudah mulai dewasa, dan masing - masing anak ingin menentukan jalan hidup dan tujuan masing - masing. Disinilah peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membuat situasi rumah selalu harmonis dan rukun. Dengan menanamkan nilai agama yang kuat serta menanamkan nilai kepribadian yang baik satu sama lain sehingga keharmonisan keluarga bisa selalu terjaga di dalam rumah kita.

Begitu juga pasangan suami istri, apabila dalam menjalani biduk rumah tangga tidak didasari saling melengkapi dan saling mengerti satu sama lain maka selalu terjadi perdebatan di dalam rumah. Menyatukan dua buah kepala menjadi satu itu tidaklah mudah. Harus ada salah satu dari dua belah pihak yang mau mengalah dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Ketika sisi egoisme muncul antara suami istri dengan mempertahankan kebenaran masing - masing atas suatu pendapat, maka pertengkaran pasti tidak dapat dihindarkan. Dengan suasana yang tidak kondusif akibat sering terjadinya pertengkaran didalam rumah, maka berdampak pada ketidaknyaman untuk tinggal dirumah. Akibatnya hal tersebut maka muncul perasaan bosan, tidak nyaman, dan enggan untuk pulang ke rumah.

Faktor eksternal adalah dari lingkungan sekitar. Hal ini bisa disebabkan oleh situasi dan kondisi disekitar yang membuat kita tidak nyaman untuk berada di tempat tersebut. Misalkan, anda mempunyai tetangga yang tidak menyukai anda karena anda aktif dilingkungan rumah anda, anda tidak cocok dengan tetangga anda, karena tetangga anda suka ngerumpi atau bergosip, anda tidak cocok dengan tetangga anda karena sering bertengkar atau juga karena tetangga anda adalah orang yang acuh terhadap lingkungan sekitar dan berbagi penyebab lainnya yang membuat anda tidak cocok dengan tetangga anda. Hal tersebut diatas adalah salah satu faktor eksternal yang bisa menyebabkan anda tidak nyaman berada di rumah.

Kondisi lingkungan sekitar rumah juga mempengaruhi kenyamanan  anda berada di rumah. Lingkungan yang kotor seperti dekat dengan pembuangan limbah pabrik, atau pembuangan sampah yang membuat rumah anda menjadi tidak sehat sangat berpengaruh bagi kenyamanan hidup anda. Beberapa faktor lingkungan yang lain yang menyebabkan anda tidak nyaman antara lain jalan menuju rumah yang rusak dan berlubang, kurang lancarnya saluran air sehingga jika musim hujan datang rumah anda sering terkena banjir. Maka dari itu sebelum anda memilih rumah untuk ditempati harusnya melihat lebih dulu situasi dan kondisi di lingkungan sekitar, apakah nantinya akan berperangaruh pada kenyamanan anda saat tinggal dirumah tersebut.

Rumah adalah sejatinya tempat kita untuk berlindung, bersistirahat dan berkumpul bersama dengan orang - orang yang kita cintai. Banyak orang diluaran sana masih belum memiliki rumah dan masih memimpikan untuk mendapatkan rumah yang ideal untuk ditempati sampai akhir khayat mereka. Bagi kita yang sudah memiliki rumah, jadikalanlah rumah kita sebagai sarana berkumpul dan menghabiskan waktu bersama keluarga hingga saat kita akan meninggalkan dunia ini. Oleh karena itu marilah kita bersama - sama dimulai dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar bersatu untuk selalu membuat nyaman rumah kita masing - masing dengan berbagai cara. Rumah yang nyaman adalah gambaran keluarga bahagia dan lingkungan yang sehat, karena rumahku adalah surgaku.

Posting Komentar untuk "Ketika Rumah Sudah Tidak Nyaman Untuk Ditempati "